SELAMAT DATANG DI WEBSITE KAMI

Tanya Jawab TOHB Berkaitan dengan Pandemi Covid-19

Ditengah pandemi Covid-19, sahabat hiperbarik yang ingin melakukan terapi hiperbarik tentunya mengalami kebingungan, apa yang harus dilakukan?, apakah bisa melanjutkan...
Read More
Tanya Jawab TOHB Berkaitan dengan Pandemi Covid-19

Terapi Hiperbarik untuk Lansia

Suatu penelitian yang dilakukan oleh Shimokata & Kuzuya mengatakan bahwa umur adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi laju metabolisme...
Read More
Terapi Hiperbarik untuk Lansia

KUALITAS UDARA MEMBURUK?, OPTIMALKAN KESEHATAN DENGAN HIPERBARIK

Dalam beberapa bulan terakhir kondisi udara Jakarta yang buruk menjadi sorotan karena berada di posisi lima teratas udara terburuk di...
Read More
KUALITAS UDARA MEMBURUK?, OPTIMALKAN KESEHATAN DENGAN HIPERBARIK

Hiperbarik Roadshow di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

“Mencintai Indonesia dari Kedalaman Laut Hingga Puncak Gunung 2019” Eksplorasi kekayaan Indonesia hadir pada tanggal 10 – 11 Juli 2019...
Read More
Hiperbarik Roadshow di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kunjungan Kerja 2019 Menteri Kesehatan RI ke RSUD Kota Mataram

Rabu, 13 Maret 2019, instalasi hiperbarik di RSUD Kota Mataram mendapatkan kunjungan dari Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek,...
Read More
Kunjungan Kerja 2019 Menteri Kesehatan RI ke RSUD Kota Mataram

Efektivitas hiperbarik untuk Bell’s Palsy

Bell’s Palsy merupakan kondisi dimana otot pada satu sisi wajah mengalami kelemahan atau kelumpuhan dan menjadikan otot yang terkena nampak...
Read More
Efektivitas hiperbarik untuk Bell’s Palsy

Tim Relawan POSSI dalam Evakuasi Lion Air JT-610

Evakuasi Lion Air JT-610 secara resmi telah dihentikan oleh Basarnas namun duka masih menyelimuti keluarga korban dan semua orang yang...
Read More
Tim Relawan POSSI dalam Evakuasi Lion Air JT-610

Hiperbarik Hadir di RS Siloam Manado

Misi RS Siloam sebagai RS yang menghadirkan pelayanan medis secara holistik kini semakin purna dengan hadirnya hyperbaric chamber di RS Siloam Manado....
Read More
Hiperbarik Hadir di RS Siloam Manado

Pelatihan Dasar Kedokteran Hiperbarik dan Penyelaman di RS. Siloam Manado

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Kelautan (Perdokla) kembali mengadakan Pelatihan Dasar Ilmu Kedokteran Kelautan mencakup Ilmu Kedokteran Hiperbarik bagi tenaga operasional...
Read More
Pelatihan Dasar Kedokteran Hiperbarik dan Penyelaman di RS. Siloam Manado

Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2018

TNI AL bersama US Navy kembali mengadakan kegiatan latihan bersama dengan tema Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2018. Kegiatan...
Read More
Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2018

 

Indikasi Klinis dan Manfaat Hyperbarik

Terapi Oksigen Hiperbarik atau Hiperbaric Oxigen Therapy (HBOT) berasal dari kata hiper “berlebih” dan barik “tekanan”. Terapi Oksigen Hiperbarik (HBOT) adalah metode pemberian oksigen murni pada tekanan atmosfer yang lebih besar kepada pasien untuk meningkatkan atau memperbaiki kondisi tubuh. Dengan memberikan oksigen murni dalam ruang bertekanan kita mampu memberikan 10 – 15 kali lebih banyak oksigen daripada jika diberikan di permukaan laut atau pada tingkat atmosfer normal. HBOT telah dimanfaatkan oleh hampir semua orang di berbagai belahan dunia. Tahun 2011 lalu di Amerika Serikat, Undersea and Hyperbaric Medical Society (UHMS) dan Food and Drug Administration (FDA) mengakui 13 indikasi klinis yang dapat diobati dengan HBOT.

Adapun ke 13 indikasi tersebut adalah :

• Emboli gas arteri

• Keracunan Karbon monoksida

• Klostridial myositis dan myonecrosis (gas gangren)

• Cedera, sindrom kompartemen dan iskemik akut lainnya

• Dekompresi

• Penyumbatan arteri retina

• Anemia yang parah (pada saat transfusi tidak bisa dijadikan pilihan)

• Abses kepala atau otak

• Kematian jaringan pada infeksi jaringan lunak

• Osteomielitis

• Radiasi Tertunda cedera jaringan lunak

• Pencangkokan kulit

• Luka bakar

Secara internasional, HBOT memiliki aplikasi yang jauh lebih luas dibanding daftar tersebut di atas, dimana hal ini diperkuat dan didokumentasikan dengan studi-studi ilmiah.

Di Indonesia sendiri, terapi oksigen hiperbarik pertama kali dimanfaatkan pada tahun 1960 oleh Lakesla yang bekerjasama dengan RSAL Dr. Ramelan, Surabaya. Beberapa Rumah Sakit besar di Jakarta dan Semarang bahkan telah melengkapi pelayanan mereka dengan menyediakan fasilitas hiperbarik, seperti Rumah Sakit Jakarta, RS. Gading Pluit dan lain-lain.

Beberapa efek/manfaat yang diperoleh dari HBOT adalah:

– Merangsang pembentukan pembuluh darah baru

– Mengurangi pembengkakan dan peradangan

– Menonaktifan racun

– Meningkatkan kemampuan sel darah putih untuk melawan infeksi, membantu tubuh membangunjaringan ikat           baru, dan membunuh beberapa jenis bakteri berbahaya

– Membersihkan racun dan produk sisa metabolisme – Mempercepat proses penyembuhan.