KUALITAS UDARA MEMBURUK?, OPTIMALKAN KESEHATAN DENGAN HIPERBARIK
Dalam beberapa bulan terakhir kondisi udara Jakarta yang buruk menjadi sorotan karena berada di posisi lima teratas udara terburuk di dunia. Bahkan hari ini, Kamis (5/9/2019) Jakarta menempati posisi pertama sebagai kota yang memiliki kualitas udara terburuk di dunia dengan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara di angka 181 atau setara parameter PM2.5 dengan konsentrasi polutan 114.3 µg/m³ – (Dikutip dari Bisnis.com)
Komposisi udara sebagian besar terdiri dari gas Nitrogen 78,09% ; Karbondioksida 0,04% ; dengan Oksigen hanya 20,95%. Meskipun kadar oksigen pada udara tidak tinggi namun tubuh memerlukan oksigen agar dapat melakukan fungsinya dengan baik.
Saat kualitas udara dibawah normal atau memburuk maka kadar oksigen yang dihirup oleh tubuh akan semakin berkurang, dengan demikian tubuh akan berusaha mengkompensasi dengan menurunkan kinerjanya dan dalam jangka panjang dapat memicu munculnya berbagai penyakit. Hal ini yang disebut dengan kondisi hipoksia kronis. Hipoksia kronis dalam takaran yang ringan memang tidak mengganggu fungsi vital tubuh, tetapi dapat menurunkan konsentrasi, daya ingat dan penurunan kemampuan couping terhadap stress (mudah marah, mudah tersinggung dan mudah sedih). Singkat kata, tubuh memerlukan oksigen dalam jumlah optimal agar dapat bekerja dengan baik.
Salah satu cara untuk memperbaiki kadar oksigen adalah dengan memperoleh oksigen berkadar tinggi dalam waktu relatif singkat yaitu melalui terapi oksigen hiperbarik (TOHB). TOHB menggunakan oksigen dengan kadar hampir mencapai 100% dan dihirup dalam suatu ruangan bertekanan tinggi dengan tujuan daya larut gas oksigen meningkat dan volumenya menurun, sehingga jumlah yang dapat masuk dalam sistem peredaran darah dapat meningkat secara cepat. Peningkatan kadar oksigen yang sangat tinggi di dalam darah dapat meningkatkan kinerja setiap sel dalam tubuh hamper 12x lipat dibandingkan biasanya yang tentu berdampak meningkatnya sistem metabolisme di setiap organ tubuh, hasil akhirnya adalah sehat sempurna dan tidak ada lagi alasan kualitas hidup yang terganggu akibat polusi atau memburuknya kualitas udara.
Mari kita jaga kesehatan diri kita sendiri dengan menjaga udara kita