Keracunan Gas CO Sebagai Akibat Dari Kebakaran Hutan

Beberapa minggu terakhir kita setiap hari dikabarkan dengan keluhan kebakaran hutan yang menghebat. Lahan gambut yang tersebar di tanah Sumatera membuat pemadaman menjadi sulit dan memperburuk kondisi udara dengan kebakaran yang tak kunjung padam. Salah satu efek samping terbesar dari adanya proses pembakaran adalah terhirupnya gas polutan dari hasil akhir pembakaran, dan menurut Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional di Amerika Serikat (NFPA) menyebutkan bahwa penyebab kematian akibat kebakaran terutama adalah karena hirupan gas polutan dari asap.

Salah satu gas dari hasil pembakaran adalah gas CO (Carbon Monoxide / Karbon Monoksida). Gas CO sendiri bersifat tidak memiliki warna, tidak memliki rasa dan tidak berbau, yang mana inilah yang menyulitkan kita bila kita terpapar dengan gas CO, kita tidak menyadarinya. Gas CO menjadi mematikan bagi manusia bila kadarnya lebih dari 35 ppm. Ia memiliki daya ikat yang sangat kuat dengan hemoglobin (Hb), 200 kali lebih kuat dibandingkan oksigen. Jadi saat tubuh kita terpapar dengan CO maka gas CO akan menduduki tempat ikatan oksigen dengan hemoglobin yang akhirnya menjadikan seluruh organ di tubuh kita tidak mendapatkan oksigen.

Cara untuk mengatasi keracunan gas CO adalah dengan oksigen. Lalu bagaimana caranya bila ikatan CO mengalahkan oksigen? Sebagai pertolongan pertama berikanlah penderita oksigen segera, paling tidak untuk memenuhi kebutuhan oksigen sementara. Apakah itu cukup? Tidak. Bawalah segera penderita ke RS dengan fasilitias instalasi hiperbarik dan berikan oksigen murni selanjutnya melalui Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB). Suasana dengan tekanan tinggi akan membuat oksigen lebih kuat daya ikatnya dengan Hb dan terutama oksigen juga akan larut serta di dalam plasma. Hasil akhirnya? Gas CO akan “terusir’ ikatannya dengan Hb, dan tentunya seluruh organ yang mengalami kekurangan oksigen dapat segera terselamatkan, terutama otak. Penelitian juga menunjukkan bahwa TOHB yang diberikan segera pada kasus keracunan gas CO dapat mencegah terjadinya gejala sisa (sekuele).

Bila anda atau orang terdekat anda terpapar dengan gas CO segera kunjungi instalasi hiperbarik terdekat. Demikian pula bagi masyarakat Sumatera yang terpapar dengan asap akibat kebakaran hutan yang berkepanjangan tentu akan menjadi lebih baik adanya bila mereka memperoleh fasilitas terapi oksigen hiperbarik. Penanganan kebakaran tahunan di negeri kita tercinta tentu perlu kerjasama semua pihak. Kita hanya harus berusaha.

Pastikan untuk meminta dokter Anda merujuk ke klinik hiperbarik, jika itu bisa menjadi solusi yang tepat untuk Anda. Terapi oksigen hiperbarik, memberi harapan hidup, meningkatkan kualitas kesehatan Anda.