Efikasi TOHB Untuk Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi atau impotensi (Bahasa Inggriserectile dysfunction) adalah ketidakmampuan untuk memulai ereksi atau mempertahankan ereksi. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti :

  • Kelainan pembuluh darah
  • Kelainan syaraf
  • Obat-obatan
  • Kelainan pada penis
  • Masalah psikis yang memengaruhi gairah seksual.

Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia, sedangkan masalah psikis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda. Semakin bertambah umur seorang pria, maka impotensi semakin sering terjadi, meskipun impotensi bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat dari penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut. Sekitar 50% pria berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami impotensi. http://id.wikipedia.org/wiki/Disfungsi_ereksi

Beberapa mitos impotensi yang perlu diluruskan

Mani encer. Mani encer bukan merupakan bagian impotensi/lemah syahwat. Mani encer merupakan kondisi ejakulat (sperma) yang kekurangan zat pengental (semacam protein) sehingga merubah konsistensi cairan ejakulat. Kondisi mani encer bukanlah hal yang mengkhawatirkan, bahkan hal yang biasa terjadi pada pria yang kelelahan (fisik dan mental), kondisi hiperhidrasi, kekurangan protein dlsb. Kondisi mani encer masih bisa menghasilkan keturunan, dibuktikan dengan hasil analisa sperma yang menunjukkan motilitas sperma > 80%.

Memakan torpedo / ular / dapat memperlama ereksi. Sudah jamak di masyarakat kita, makan-makanan tertentu dapat membantu meningkatkan vitalitas seksual. Semua makanan akan dicerna secara mekanis di mulut dan berakhir di usus untuk proses penyerapan dan pembuangan. Tidak ada satu jenis organ apapun dari hewan akan menutrisi secara spesifik sesuai jenis organ padanannya pada manusia. Sehingga yang benar adalah memakan makanan yang mengandung protein, karbohidrat dan lemak.

Disfungsi ereksi (DE) pada penderita diabetes

Disfungsi ereksi merupakan kegagalan ereksi ‘erectile organ’ (penis, klitoris, putting payudara) meski telah melalui rangsangan seksual yang cukup (adekuat). Secara umum disfungsi ereksi dibagi menjadi disfungsi ereksi fungsional dan disfungsi ereksi organic. DE pada homoseksual yang telah dirangsang oleh lawan jenis (heteroseksual) merupakan salah satu contoh DE fungsional. Sedangkan DE pada penderita diabetes merupakan satu contoh DE organic. DE organic menjadi kasus yang dominan seiring dengan peningkatan kecenderungan peningkatan jumlah penderita diabetes dan kegagalan mengantisipasi komplikasi diabetes. DE diabetes menurunkan performa seseorang (pria) seiring berjalannya waktu, baik dari aspek produktivitas kerja, keharmonisan rumah tangga sampai mempengaruhi interaksi social. Bebas psikis penderita dirasakan memiliki impak buruk terhadap performa individu secara keseluruhan.

DE diabetes terjadi akibat gangguan vascular (vaskulopati) dan syaraf (neuropati) di erectile organ. DE sering tidak membaik seiring dengan peningkatan kepatuhan penderita dalam mengontrol kadar gula darah, terutama DE yang sudah berlangsung lama. Kami melaporkan kasus perbaikan DE diabetes pada laki-laki usia 46 tahun dengan riwayat diabetes tidak terkontrol. DE dikeluhkan sejak 6 bulan yang lalu, setelah sebelumnya pasien tidak mengontrol diabetesnya dengan baik lebih dari satu tahun. Pasien dan istri mengalami panic attack yang cukup dramatis. Therapeutic shopping dilakukan mulai dari dokter internis, dokter urolog, dokter androlog dan dukun, namun belum menunjukkan kepuasan pasien. Saat sebelum TOHB pasien telah menjalani diet diabetes dengan baik, mengontrol gula darah menggunakan obat anti diabetes dan insulin atas anjuran dokter internis. Pasien memutuskan terapi bersama dengan istrinya (40 tahun). Tujuan semula TOHB pada pasutri ini bukanlah pada DE-nya tetapi pada kebugaran dan kendali gula darah yang lebih baik. Setelah TOHB dilakukan sebanyak 10 kali, pasien merasa bugar dengan waktu masuk tidur yang lebih cepat, bangun tidur lebih segar. Karena hal yang dirasakan cukup memuaskan, pasutri tersebut melanjutkan terapi. Sampai pada saat terapi ke 28, secara mengejutkan sang istri memberikan kue ke senter hiperbarik tanpa kami mengetahui alasannya. Mereka tampak sumringah. Baru pada saat terapi ke-30 sang suami bercerita ke dokter bahwa DEnya sudah hilang.

Bagaimana TOHB bekerja pada DE?

Mekanisme ereksi sebenarnya merupakan efektivitas pembendungan darah balik (vena) pada erectile organ (bukan merupakan kontraksi otot erectile organ). TOHB baru bekerja pada kondisi diabetes terkontrol dengan baik. Perbaikan vaskuler merupakan mekanisme yang terjadi terlebih dahulu. Setelah itu perbaikan neuropati ditandai dengan penghantaran rangsangan listrik dari otak ke organ vital menjadi lebih baik, sehingga memicu kontraksi otot pembendung aliran darah. Mekanisme pasti belum diungkap seluruhnya, namun manfaat TOHB pada DE merupakan manfaat kronis, artinya tidak bisa didapatkan dalam 10-20 kali terapi saja.

Pastikan untuk meminta dokter Anda merujuk ke klinik hiperbarik, jika itu bisa menjadi solusi yang tepat untuk Anda. Terapi oksigen hiperbarik, memberi harapan hidup, meningkatkan kualitas kesehatan Anda.