Mengatasi Insomnia dengan Terapi Hiperbarik

Karryawan perusahaan leasing merasa gelisah menjelang akhir semester pelaporan. Sudah dua malam ini dia membuat laporan dan dua malam itu pula ia mengalami kesulitan tidur, akibatnya ia merasa lelah. Dia mencoba mengkonsumsi obat tidur yang dijual bebas, namun tidak juga membaik.

Kesulitan tidur merupakan gangguan yang semakin sering ditemui dimasyarakat modern. Kombinasi ritme aktivitas yang tidak beraturan, pola makan yang tidak teratur, tingkatan stress, penyakit metabolism, hipertensi dan lain-lain diduga sebagai pemicunya. Kesulitan tidur secara rinci dapat berupa 1) Sulit untuk masuk tidur, 2) tidur cukup waktu namun tidak merasa puas / tetap merasa lelah.

Sulit untuk masuk tidur

Sulit untuk masuk tidur sering dikaitkan dengan stress, restless leg syndromes dan penyebab tidak diketahui (idiopatik). Penderita tetap memiliki rasa kantuk namun saat mencoba tidur, tidak juga tertidur dalam waktu lama. Stress mungkin bukan dianggap sebagai gangguan oleh beberapa orang sehingga tidak disadari oleh penderita. Stress dapat ringan seperti kecemasan ataupun berat seperti depresi. Restless leg syndrome(RLS) / Willis-Ekbom disease (WED)merupakan sensasi “tidak nyaman”, “gatal yang tidak diketahui letaknya”, dan “pegal yang tidak jelas” yang akan membaik jika menggerak-gerakan kaki (atau tangan) secara berulang-ulang.  Tidak ada deskripsi pasti, namun yang jelas gejala yang dideskripsikan oleh US NIH cukup baik meliputi:

1) Keinginan yang kuat untuk menggerak-gerakkan kaki dengan atau tanpa sensasi

2) Keinginan menghilang saat beraktivitas

3) Memburuk pada saat istirahat dan

4) Memburuk pada sore atau menjelang tidur malam.

Stress dan RLS diduga menyebabkan gangguan konsentrasi dopamine dan hormone melatonin sehingga mengganggu pola tidur dan bangun. Terapi untuk gangguan jenis ini harus didasarkan pada diagnosis. Dikota-kota besar sudah terdapat klinik-klinik gangguan tidur yang terdiri atas ahli internis, paru, THT, psikiater dan psikologi. Panderita jenis ini mendatangi dokter biasanya sudah mengalami gangguan lebih dari 3 bulan dan telah mengalami kelelahan fisik dan mental yang berat. Pil tidur dapat membantu sementara, namun seiring itu harus dicari penyebabnya. Beberapa serangkaian test untuk mendiagnosis penyebabnya adalah: pengukuran level levodopa (pre-dopamin) dalam cairan otak, kadar feritin darah dan melatonin darah. Pemeriksaan ini untuk menentukan terapi farmaka yang tepat. Stress, secara umum memerlukan identifikasi sumber masalah dan manajemen stress yang akan dibantu oleh psikiater. Penyebab idiopatik sering dikaitkan dengan kekacauan ritme sirkardian (jam biologis) tidur, misalnya pada petugas medis dan jaga malam yang berdinas shift.

Tidur cukup waktu namun tidak merasa puas / tetap merasa lelah