Mengatasi Cedera Olahraga dengan TOHB
Penerapan Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB/HBOT) untuk pengobatan cedera olahraga baru-baru ini telah diusulkan dalam literatur ilmiah sebagai modalitas terapi primer atau perawatan tambahan. Meskipun penelitian-penelitian yang dilakukan masih terbatas karena jumlah sampel dan desain studi, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa TOHB terbukti menjanjikan dalam modalitas pengobatan pada cedera olahraga seperti cedera otot, fraktur, masalah ligamen, kelelahan dan lain-lain. Tak heran jika Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng bekerjasama dengan PERDOKLA sepakat bekerjasama dalam memberikan terapi oksigen hiperbarik untuk memulihkan stamina para atlet nasional Indonesia saat penyelenggaraan SEA Games 2011.
Sampai saat ini, banyak tim atletik profesional, termasuk hoki (NHL), sepak bola (NFL), basket (NBA) dan sepak bola (MLS), memanfaatkan dan mengandalkan penggunaan TOHB sebagai terapi adjuvant untuk berbagai olahraga yang berhubungan dengan cedera. Namun, untuk saat ini publikasi tentang manfaat penerapan terapi hiperbarik dan cedera olahraga masih sangat sedikit.
Dalam sebuah penelitian selama Olimpiade Musim Dingin Nagano, Ishii dan rekan melaporkan penggunaan Terapi Oksigen Hiperbarik sebagai metode pemulihan untuk kelelahan otot. Dalam percobaan ini tujuh atlet Olimpiade menerima pengobatan selama 30-40 menit pada 1,3 ATA dengan maksimal enam perlakuan per atlet. Semua atlet merasakan manfaat dari pengobatan Terapi Oksigen Hiperbarik yang mampu menghasilkan pemulihan lebih cepat. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh oleh Fischer dan rekan dan Haapaniemi dan rekan yang menyatakan bahwa asam laktat dan amonia dikeluarkan lebih cepat selama pengobatan Terapi Oksigen Hiperbarik sehingga mempercepat periode pemulihan.
Sebuah studi serupa juga dilakukan pada tahun 1996 di mana disimpulkan bahwa Terapi Oksigen Hiperbarik memiliki aspek positif setidaknya 48 jam setelah cedera parah, dengan meningkatkan energi tinggi senyawa fosfat, yang menunjukkan stimulasi oksidasi aerobik dalam mitokondria. Ini menjaga pengangkutan ion dan molekul melintasi membran sel dan mengoptimalkan kemungkinan melestarikan struktur sel otot. Selain itu TOHB memiliki efek positif untuk mengurangi rasa sakit dan hasil fungsional, seperti penurunan volume edema, jangkauan yang lebih baik dan perbaikan gerak fleksi maksimal.
Pengobatan klasik dengan osteosynthesis dan cangkok tulang tidak selalu berhasil dalam upaya untuk menyembuhkan patah tulang nonunion karena meningkatkan resiko infeksi. Dengan Terapi Oksigen Hiperbarik pada 2 ATA selama 60 menit setiap hari, telah terbukti secara signifikan meningkatkan pembentukan tulang baru dan meningkatkan kepadatan mineral tulang.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, dokter perlu menentukan kondisi optimal untuk indikasi-indikasi ortopedi, seperti tekanan atmosfer, durasi sesi, sesi frekuensi dan durasi pengobatan. Perbedaan besarnya cedera, lokasi cedera dan jeda waktu antara cedera dan pengobatan dapat mempengaruhi efektivitas pengobatan.
Bagi anda para penggemar olahraga yang ingin tetap bugar ataupun butuh waktu yang cepat untuk pulih dari cedera, tidak perlu ragu untuk mendatangi klinik hiperbarik. Terapi oksigen hiperbarik memberi harapan hidup, meningkatkan kualitas kesehatan anda.