Diabetes, Puasa, dan Terapi Hiperbarik

Puasa sebagai salah satu bentuk ibadah keagamaan mewajibkan penganutnya untuk menahan haus dan lapar dalam periode tertentu. Islam sebagai salah satu agama yang memiliki ritual puasa, dibulan Ramadan mewajibkan penganutnya untuk berpuasa sebulan penuh. Nah bagaimana dengan pasien TOHB yang berpuasa, apa saja yang harus dipertimbangkan.

Pasien TOHB yang berpuasa dengan diabetes

  1. Pasien diabetes terkontrol

Pasien TOHB dengan diabetes harus dibedakan antara diabetes terkontrol (dengan obat/insulin) atau tidak. Pasien diabetes yang terkontrol dengan baik (GDS <200 mg/dl, HbA1c <7% dan tidak ada ulkus diabetic kaki) tidak ada pantangan menjalani TOHB. Meskipun secara teoritis TOHB selama 2 jam dapat menurunkan gula darah (sekitar 2-10 mg/dl) pada orang tanpa diabetes, pada pasien diabetes terkontrol fluktuasi kadar gula darah relative mendekati orang tanpa diabetes sehingga cukup aman. Yang dimaksud dengan fluktuasi kadar gula darah adalah selisih antara kadar gula darah tertinggi dan terendah dalam 24 jam, diketahui dengan cara mengukur kadar gula darah periodic (misal setiap 2 jam dalam 24 jam tersebut). Fluktuasi kadar gula darah pada diabetes terkontrol antara 20-40 mg/dl per 24 jam. Lebih aman lagi sesi TOHB yang dipilih adalah sesi awal (terapi dimulai antara jam 7.00-09.00).

  1. Pasien diabetes tidak terkontrol

Pasien diabetes tidak terkontrol (GDS >200 mg/dl, HbA1c >7% dan terdapat ulkus diabetic kaki), meski tanpa puasapun tidak dianjurkan TOHB. Fluktuasi kadar gula darah pada pasien ini masih sangat tinggi. Jika tujuan TOHB adalah membantu kondisi komplikasinya (misal ulkusnya) maka kontrol gula darah ketat menggunakan insulin harus dilakukan terlebih dahulu (misal 2 minggu sebelum TOHB pertama kali). Jika TOHB emerjensi dipilih pada kasus diabetes tidak terkontrol, maka pasien tidak boleh berpuasa untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan gula darah yang cepat.

Pasien TOHB non diabetes

Pada kelompok pasien ini, hampir tidak ada masalah TOHB dilakukan saat pasien berpuasa. Pasien hanya perlu diingatkan bahwa TOHB  akan menimbulkan rasa lapar lebih awal (sangat jarang). Selebihnya TOHB rutin seperti biasa dengan pantangan seperti pasien regular (24 hrs cut-off before/after flying or  diving etc) yang telah kami ulas diartikel sebelumnya.