Do’s dan don’ts Paska TOHB
Paska TOHB: apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan?
Peserta (alumni) TOHB sering dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Baik itu terkait dengan follow-up terapi maupun aktivitas setelah terapi.
Berdasarkan indikasi medis
Indikasi medis tertentu memerlukan dosis pemeliharaan TOHB. Indikasi medis yang dimaksud adalah tinnitus, kebugaran, infeksi tulang kronis, diabetes, hiperkolesterolemia, nitrogen wash-out, terpapar polusi udara dan lain-lain. Kondisi medis tersebut memerlukan dosis pemeliharaan TOHB terkait dengan fluktuasi resiko hipoksia relatif yang mungkin terjadi pada perjalanan penyakit tersebut. Hal ini sering disalahartikan dengan ‘ketagihan’ terapi oksigen hiperbarik, yang pada kenyataannya adalah tidak. Ketagihan / adiksi berhubungan dengan kebutuhan psikis dan fisik yang jika tidak dipenuhi akan berakibat sakit secara psikis maupun fisik. Pada pasien paska TOHB penurunan performa fungsi organ yang diterapi mengalami hipoksia relative terkait dengan mekanisme/proses penyakit itu sendiri. Maintenans TOHB sampai saat ini masih kontroversi di dunia medis, terkait dengan pondasi ilmiah yang lemah, namun kebutuhan ‘subyektif’ untuk maintenans dan dirasakan dapat memperbaiki keadaan tubuh yang dirasakan menjadi dasar kebutuhan ini. Dosis maintenans dapat diberikan mulai dari 1 minggu sekali sampai dengan 1 bulan sekali sesuai kebutuhan. Berdasarkan pengalaman di senter hiperbarik kami, tinnitus diberikan dosis maintenans 2 minggu sekali, kebugaran 2 minggu-1 bulan sekali, nitrogen wash-out memerlukan dosis maintenans 1 minggu sekali sampai dengan 3 bulan paska penyelaman.