Aspek Keselamatan Dalam Terapi Hiperbarik
Senin, 14 Maret 2016 kabar duka datang dari RSAL Mintohardjo dengan meninggalnya 4 orang akibat kebakaran di chamber hiperbarik. Terlepas dari penyebab sebenarnya (masih dalam penyelidikan), masyarakat tentu bertanya-tanya apa penyebabnya? Apakah terapi hiperbarik ini membahayakan, apa saja perawatan chamber hiperbarik?
Kami mencoba mengulas aspek safety dari Chamber Hiperbarik.
Aspek Safety 1: Keamanan tekanan
Chamber hiperbarik, dilengkapi dengan pengaman menjaga tekanan yang aman bagi pasien. Pertama: tersedianya valve exhaust cepat. Exhaust cepat ini merupakan saluran pengeluaran udara secara cepat, sehingga memungkinkan pengeluaran pasien dengan cepat jika terjadi kedaruratan. Kedua: Pemberian tekanan (ascent) dan pengurangan tekanan (descent) diberikan sekurang-kurangnya 1 meter laut permenit atau kurang, untuk mengurangi resiko terjadinya barotrauma pada pasien.
Aspek safety 2: Pemberian oksigen
Chamber hiperbarik dilengkapi dua pipa inlet utama: udara atmosfir dan oksigen 100%. Pada awal pemberian tekanan pipa inlet udara atmosferlah yang memberi tekanan pertama kali. Seperti diketahui bahwa udara atmosfer terkandung oksigen 21%, akibatnya komposisi udara chamber pada saat mencapai kedalaman terapi sama dengan atmosfer. Oksigen 100% baru diberikan ke pasien melalui masker oksigen tertutup sehingga diharapkan maksimal kadar oksigen didalam ruang chamber (diluar masker) adalah 40%. Pertama: Konsentrasi ini dapat dijaga dengan cara ventilasi (membuka inlet dan outlet secara bersamaan) yaitu proses pencucian udara. Kedua: chamber selalu disediakan oksiggen analyzer untuk monitoring dan memastikan upaya ventilasi berhasil.
Aspek safety 3: Mengeliminasi semua pemicu kebakaran.
Seperti diketahui bahwa oksigen merupakan bahan bakar api yang sempurna, oleh karena itu seluruh benda yang memicu kebakaran tidak diperbolehkan masuk ke dalam chamber, seperti bahan kertas koran, korek api, jam tangan/hp/laptop/PDA/pager/remote mobil/kamera/mainan anak berbatere (>6 Volt), alat mekanik yang memiliki rotor besi, balsem yang mengandung parafin, pemakaian kosmetik yang berlebihan dan bahan volatile. Pertama: petugas akan menskrining barang-barang yang dibawa oleh pasien dan tender. Kedua: Tersedia portal pengeluaran barang (medical lock) yang dapat mengeluarkan benda2 tersebut selama terapi.
Aspek safety 4: tenaga pengawak chamber yang terampil.
Keterampilan pengawak chamber ini mutlak dimiliki masing-masing senter hiperbarik. Pertama: Pelatihan diawal pembukaan dan diakui (sertifikasi Perdokla atau badan lain yang diakui), dilanjutkan dengan on the job training. Kedua: Evaluasi internal reguler dilaksanakan oleh dokter hiperbarik beserta timnya minimal 1 bulan sekali. Ketiga: setiap pelaksanaan terapi dikawal oleh seorang tender tersertifikasi untuk memandu peserta terapi terhadap perubahan tekanan.
Aspek safety 5: pemeliharaan alat.
Pemeliharaan alat merupakan suatu hal yang wajib dilakukan oleh senter hiperbarik. Pertama: tersedianya checklist pemeriksaan berkala untuk setiap alat (oiless compressor, airbank, chamber hiperbarik, ketersediaan oksigen, kadaluarsa alat pemadam kebakaran (fire hydrant)). Pemeliharaan alat yang rutin dapat meminimalisir resiko yang mungkin terjadi selama operasional.
Aspek safety 6: water sprinkle.
Bahan pemadam kebakaran dalam chamber adalah air yang dikompres dalam tabung dengan ukuran mulai dari 50 Liter. Ketersediaan alat ini penting dan pengecekan fungsi dan validasi dilakukan oleh pihak ketiga secara independent.
Demikian, sehingga dapat kami katakan bahwa terapi oksigen hiperbarik adalah terapi yang cukup aman. Dan dengan penjelasan keenam aspek safety tersebut diharapkan dapat membuka wawasan kita bersama dan meyakinkan anda bahwa kami mengedepankan kualitas pelayanan kami.
Pastikan untuk meminta dokter Anda merujuk ke klinik hiperbarik, jika itu bisa menjadi solusi yang tepat untuk Anda. Terapi oksigen hiperbarik, memberi harapan hidup, meningkatkan kualitas kesehatan Anda.