Mengatasi Konstipasi

Pernahkah anda merasakan perut  kembung dan tidak nyaman karena susah air besar?. Jika ya, bisa jadi anda mengalami konstipasi.

Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia (atau mungkin juga pada hewan) mengalami pengerasan tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang cukup hebat disebut juga dengan obstipasi.

Konstipasi pada anak memang umum terjadi, terutama anak-anak dengan kebiasaan minum susu formula. Ada pendapat pemberian susu formula yang terlalu kental, atau pemberian susu formula berlebihan (anak tidak doyan makan). Penggantian susu formula terkadang tidak membantu, meski ada beberapa anak yang cocok jika dialihkan ke susu kedelai. Ketika penggantian ke susu kedelai berhasil, dapat dicurigai anak menderita alergi susu sapi (hewani). Beberapa fisioterapis melakukan perangsangan peristaltik usus dengan perangsangan perut. Caranya dengan tangan terbuka diperut anak, menariknya menjadi kuncup tanpa menekan perut anak, dengan dugaan adanya hiporesponsif peristaltik. Jadi konstipasi dapat (tidak selalu) merupakan pertanda adanya alergi susu sapi atau hiporesponsif (persyarafan usus yang kurang baik).

Lambat laun konstipasi yang berlarut, semakin lama massa feses didalam usus besar, semakin besar penyerapan air yang dilakukan usus. Dalam hal ini minum air adalah salah satu hidrosis usus. Penekanan massa feses yang keras lambat laun akan menipiskan mukosa usus dan terjadi hipoksia usus. Kondisi kering dan hipoksia usus menyebabkan hiporesponsif peristaltik, akibat syaraf usus juga mengalami hipoksia.

Berikut adalah hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi konstipasi :

  1. Pemberian air (kembali) ke feses agar feses menjadi lunak. Pemberian air tidak serta merta dapat melunakkan feses jika konstipasi sudah berlangsung lama. Pemberian air isotonik dan obat pencahar memberikan efek lebih baik.
    2. Pemberian pelumas. Pelumas dapat menurunkan perlekatan antara feses dengan dinding dalam usus. Pelumas dapat berupa water-based medical gel.
    3. Mengatasi hiporesponsif peristaltik usus. Hiporesponsif peristaltik terjadi secara kronis. Setelah massa feses keluar biasanya kondisi ini akan segera mengalami perbaikan, namun jika tidak berhasil TOHB berperan disini dalam pemberian oksigenasi usus dan persyarafan usus.
    4. Mengatasi peradangan usus akibat tekanan. Peradangan terjadi akibat adanya upaya peristaltik usus yang gerakannya sangat terbatas oleh adanya massa feses. TOHB berperan sebagai antiinflamasi yang poten.
    5. Perubahan pola makan. Hal ini lebih kompleks dan bersifat individual. Konsultasikan dengan dokter ahli gizi anda.

Pastikan untuk meminta dokter Anda merujuk ke klinik hiperbarik, jika itu bisa menjadi solusi yang tepat untuk Anda. Terapi oksigen hiperbarik, memberi harapan hidup, meningkatkan kualitas kesehatan Anda.