TOHB dan Cerebral Palsy

Terapi Oksigen Hiperbarik untuk Cerebral palsy Pada Anak

Cerebral Palsy merupakan suatu gangguan motorik yang disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang mengatur kemampuan gerak otot-otot tubuh atau gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh atau belum selesai pertumbuhannya. cerebral palsy biasanya muncul sebelum anak lahir atau ketika anak berumur 3-5 tahun.Umumnya, Si Kecil yang menderita cerebral palsy memiliki inteligensi rendah (sulit diukur). Hal ini disebabkan kerusakan neurologis (syaraf) yang menghambat fungsi intelektualnya. Contoh: Si Kecil sulit berbicara atau melihat (yang keduanya menjadi penghalang pada keberhasilan tes inteligensi).

Secara umum Cerebral Palsy dikelompokkan dalam empat jenis yaitu:

Spastik (tipe kaku-kaku) dialami saat penderita terlalu lemah atau terlalu kaku. Jenis ini adalah jenis yang paling sering muncul. Sekitar 65 persen penderita lumpuh otak masuk dalam tipe ini.
Atetoid terjadi dimana penderita yang tidak bisa mengontrol gerak ototnya, biasanya mereka punya gerakan atau posisi tubuh yang aneh.
Kombinasi adalah campuran spastic dan athetoid.
Hipotonis terjadi pada anak-anak dengan otot-otot yang sangat lemah sehingga seluruh tubuh selalu terkulai. Biasanya berkembang menjadi spastic atau athetoid.

Penyebab cerebral palsy belum diketahui secara jelas, tapi kemungkinan dikarenakan bakteri anaerob (bakteri yang berfungsi optimal dalam konsentrasi oksigen rendah), masalah saat sang ibu hamil, atau kurangnya suplai oksigen ke otak janin.

Beberapa faktor yang diduga dapat menyebabkan Cerebral Palsy :

  1. Pada masa kehamilan (Pre natal)
    Ibu menderita penyakit infeksi, seperti rubella saat mengandung. Bisa juga terjadi karena adanya kelainan genetik.
  2. Saat Si Kecil lahir
    Si Kecil lahir prematur (lahir sebelum waktunya).
  3. Setelah lahir
    Disebabkan oleh trauma pada kepala (bisa karena jatuh), tumor, infeksi (seperti radang selaput otak).
  4. Adanya cacat tulang belakang

Penanganan Cerebral Palsy memerlukan kerjasama dengan beberapa ahli, seperti neurolog, psikolog, dan psikotrapis. Peran lingkungan di sekitar dan keluarga juga penting bagi perkembangan Si Kecil dengan Cerebral Palsy.

Terapi Hiperbarik untuk Cerebral Palsy

Perawatan oksigen hiperbarik bekerja dengan meningkatkan jumlah oksigen dalam darah.

Frekuensi
Perawatan oksigen hiperbarik harus dilakukan secara mingguan. Pasien cerebral palsy cenderung memiliki dua sesi selama 1 jam sehari, 5 atau 6 hari seminggu. Jika perbaikan terlihat dengan perlakuan oksigen hiperbarik, setelah 40 sesi harus istirahat/break terapi selama 1-4 minggu (konsultasikan dengan dokter hiperbarik).

Manfaat
Manfaat dari perawatan oksigen hiperbarik untuk anak-anak dengan cerebral palsy dapat meliputi perbaikan dalam mendengar, melihat dan berkomunikasi. Perlakuan oksigen hiperbarik diketahui dapat mengurangi kekejangan pada anak-anak dengan cerebral palsy .

Meskipun Cerebral Palsy sulit disembuhkan tapi bisa dicegah dan dilakukan seragkaian terapi untuk mengurangi gangguan yang muncul. Selain itu cerebral palsy juga bisa dideteksi dengan dilakukan pemantauan secara dini. Pada bayi yang dicurigai cerebral palsy, dokter akan melihat adakah keterlambatan perkembangan sesuai tahapan perkembangan normal, seperti bila pada umur 4 bulan bayi belum bisa meraih mainan atau bayi berusia 7 bulan belum juga bisa duduk maka segera tanyakan ke dokter.

Sumber :

hyperbaric-chamber-treatment-cerebral-palsy
Richard Neubauer, MD, Oksigenasi Hiperbarik untuk Cerebral Palsy dan Anak Cedera Otak: Sebuah Perawatan Menjanjikan
wikipedia